Legislator Minta Pemerintah Sikapi Harga TBS Terus Turun
Maret 28, 2025
Foto : Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Mukomuko, Andy Suhary.
ReportTimeNews, Mukomuko - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Mukomuko, Andy Suhary, SE, M.Pd, meminta pemerintah untuk segera turun tangan dalam menyikapi terus merosotnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Terlebih penurunan harga ini semakin memukul para petani, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri.
Politisi PKS ini menegaskan bahwa pemerintah harus lebih serius dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani sawit yang saat ini mengalami kesulitan ekonomi.
"Bila petani terus menjerit akibat harga TBS yang anjlok, apalagi menjelang Lebaran, maka kita harus bertanya, di mana peran pemerintah dalam memperjuangkan ekonomi rakyat?" ujar Andy Suhary pada Kamis, (27/3/2025).
Ia menekankan bahwa program bantu rakyat tidak boleh hanya sebatas slogan, tetapi harus berdampak nyata.
Untuk itu dia juga meminta pemerintah turun langsung ke lapangan untuk mengecek ke pabrik-pabrik dan mencari tahu faktor utama penyebab turunnya harga TBS, mengingat harga minyak sawit mentah (CPO) relatif stabil.
"Pemerintah agar segera mengambil langkah konkret agar petani tidak semakin terbebani. Mengingat, kebijakan yang berpihak pada rakyat sangat dibutuhkan untuk menjamin kesejahteraan petani di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit," pintanya.
Senada disampaikan oleh Alfian, seorang petani sawit asal Kabupaten Mukomuko.
Diri nya mengungkapkan bahwa harga TBS terus turun hingga menyentuh Rp50.000 per ton, sementara harga kebutuhan pokok justru naik.
"Kami berharap persoalan ini sampai ke telinga Pak Gubernur. Masa menjelang Lebaran, harga TBS malah turun, sementara harga kebutuhan pokok terus naik, bahkan upah pekerja juga ikut naik," keluh Alfian.