Masalah Pendangkalan Alur Pulau Baai Dicarikan Solusi Bersama
ReportTimeNews, Bengkulu - Masalah pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang kian memprihatinkan, menjadi sorotan terutama dari para pengguna jasa pelabuhan.
Ini terungkap dalam Coffe Morning yang digelar PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu bersama pengguna jasa pelabuhan Pulau Baai, dengan tema kopi dan kolaborasi untuk membangun hubungan yang lebih dekat, Selasa 17 Desember 2024.
Disampaikan Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Bengkulu, Erwin Noviansyah menyebutkan, pendangkalan alur Pulau Baai merupakan salah satu persoalan penting, yang harus diatasi atau dicarikan solusi terbaiknya.
"Guna mengatasi persoalan itu, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai stakeholder, dengan itu persoalan alur tersebut, bisa ditanggulangi atau diatasi secara bersama-sama," ujarnya.
Menurutnya, dengan kondisi pendangkalan alur ini, memberikan dampak besar bagi aktivitas di pelabuhan. Seperti ekspor menjadi terhambat.
"Akibat dari pendangkalan tersebut, harus mengeluarkan biaya yang lebih besar ketika ingin ekspor. Jadi memang harus dicarikan solusinya," kata Erwin.
Tak jauh berbeda juga disampaikan Ketua DPC INSA Bengkulu, Rela Sumadiyana, kondisi alur pelabuhan Pulau Baai sekarang ini, memang menjadi tantangan yang luar biasa. Sementara sama-sama diketahui jika yang namanya pelabuhan, merupakan gerbang ekonomi, sosial, ketahanan dan keamanan. Tapi kalau bersinergi dan berkolaborasi, pasti persoalan terkait kondisi alur bisa teratasi.
"Hingga saat ini kita optimis jika kondisi alur pelabuhan Pulau Baai, bisa segera ditangani permasalahan-permasalahannya dengan dengan baik dan maksimal. Sehingga nantinya pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, bisa kembali beroperasi sesuai dengan standar internasional. Dengan begitu nantinya pergerakan ekonomi, khususnya di daerah kita bisa tumbuh pesat," tambah Sumardiana.
Foto : General Manager (GM) PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko memberikan sambutan.Sementara itu, General Manager (GM) PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko mengemukakan, Coffe Morning ini merupakan salah satu wadah bagi pihaknya, agar lebih dekat dengan stakeholder terkait, khususnya pengguna jasa pelabuhan. Karena menjalin kedekatan dengan costumer, merupakan salah satu tanggungjawab dan kewajiban kita selaku operator pelabuhan.
Kemudian, sambung Joko, pada saat kedekatan terjalin, berbagai persoalan bisa ditangani atau diatasi. Termasuk persoalan pendangkalan alur, yang sejauh ini langkah-langkah penanganan sudah mulai berproses.
"Kita optimis pendangkalan alur ini dapat segera dituntaskan. Karena kemarin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sudah menggelar Forum Group Discussion (FGD), yang merupakan tahapan sebelum penetapan alur," sampai Joko.
Dibagian lain, Kasi Lalu lintas Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu, Sjahrial mengatakan, pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai, merupakan salah satu faktor alam. Tapi perlu diketahui, penanganannya tengah berproses. Di mana dalam implementasinya nanti, direncanakan dengan sistem Joint Venture Company (JVC).
"Proses penanganan pendangkalan alur tersebut, memang belum bisa dipastikan kapan endingnya atau berakhirnya. Semuanya masih berproses, karena terkait pengerukan alur ini kita tetap harus mengikuti regulasi yang berlaku. Meskipun kondisi alur saat ini menjadi sorotan, tapi kita sama sekali tidak pernah menyetip layanan kepelabuhan," demikian Sjahrial.